Nama: shella Yolanda
Kelas: 3ea03
Npm: 16211734
Matkul : bahasa indonesia2
DEDUKTIF
Penalaran deduktif
biasanya diawali dengan adanya suatu pernyataan/premis yang bersifat umum
kemudian diikuti dengan pernyataan/premis yang bersifat khusus. kemudian kita
dapat menarik kesimpulan dari premis yang ada sebelumnya, dengan cara
menggabungkan kesamaan dari premis umum dan khusus tersebut. Biasanya penalaran
deduktif disebut juga sebagai silogisme.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
* Macam-macam Penalaran
Deduktif
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu
proses pengambilan keputusan/kesimpulan (konklusi) dari 2 macam premis yang ada
sebelumnya. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan dari 2 premis yang ada
sebelumnya yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang
mendahuluinya.
Contoh :
Semua manusia pasti akan meninggal
Tono adalah manusia
Jadi : Tono pasti akan meninggal
Tono adalah manusia
Jadi : Tono pasti akan meninggal
Entimem
Entimem merupana suatu bentuk
silogisme juga. Tetapi, di dalam
entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sa ma-sama
diketahui.
Contoh:
Menipu adalah dosa karena
merugikan orang lain.
Kalimat
di atas dapat dipenggal menjadi dua:
a. menipu adalah dosa
b.
karena (menipu) merugikan orang lain.
Kalimat
a merupakan kesimpulan sedangkan kalimat b adalah premis minor (karena bersifat khusus). Maka silogisme dapat
disusun:
Mn : menipu
merugikan orang lain
K
:menipu adalah dosa.
Dalam
kalimat di atas, premis yang dihilangkan adalah premis mayor. Untuk
melengkapinya kitaharus ingat bahwa
premis mayor selalu bersifat lebih umum, jadi tidak mungkin subjeknva³menipu´.
Kita dapat menalar kembali dan menemukan premis mayornya: Perbuatan yangmerugikan orang lain adalah dosa. Untuk mengubah
entimem menjadi silogisme, mula-mula kitacari
dulu ke- simpulannya. Kata-kata yang menandakan kesimpulan ialah kata-kata
seperti jadi,maka, karena itu, dengan demikian, dan sebagainya. Kalau
sudah, kita temukan apa premis yangdihilangkan.
Sumber :