Minggu, 23 Maret 2014

softskill



Nama: shella Yolanda
Kelas: 3ea03
Npm: 16211734
Matkul : bahasa indonesia2

DEDUKTIF
Penalaran deduktif biasanya diawali dengan adanya suatu pernyataan/premis yang bersifat umum kemudian diikuti dengan pernyataan/premis yang bersifat khusus. kemudian kita dapat menarik kesimpulan dari premis yang ada sebelumnya, dengan cara menggabungkan kesamaan dari premis umum dan khusus tersebut. Biasanya penalaran deduktif disebut juga sebagai silogisme.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

* Macam-macam Penalaran Deduktif
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses pengambilan keputusan/kesimpulan (konklusi) dari 2 macam premis yang ada sebelumnya. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan dari 2 premis yang ada sebelumnya yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.
Contoh :
Semua manusia pasti akan meninggal
Tono adalah manusia
Jadi : Tono pasti akan meninggal
Entimem
Entimem merupana suatu bentuk silogisme juga. Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sa ma-sama diketahui.
Contoh:
Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
Kalimat di atas dapat dipenggal menjadi dua:
a. menipu adalah dosa
b. karena (menipu) merugikan orang lain.
Kalimat a merupakan kesimpulan sedangkan kalimat b adalah premis minor (karena bersifat khusus). Maka silogisme dapat disusun:

Mn       : menipu merugikan orang lain
K          :menipu adalah dosa.
Dalam kalimat di atas, premis yang dihilangkan adalah premis mayor. Untuk melengkapinya kitaharus ingat bahwa premis mayor selalu bersifat lebih umum, jadi tidak mungkin subjeknva³menipu´. Kita dapat menalar kembali dan menemukan premis mayornya: Perbuatan yangmerugikan orang lain adalah dosa. Untuk mengubah entimem menjadi silogisme, mula-mula kitacari dulu ke- simpulannya. Kata-kata yang menandakan kesimpulan ialah kata-kata seperti jadi,maka, karena itu, dengan demikian, dan sebagainya. Kalau sudah, kita temukan apa premis yangdihilangkan.

Sumber :